Gili Iyang, Pulau dengan Kadar Oksigen Terbaik di Dunia 

Senin, 04 April 2022 | 19:39:42 WIB

Metroterkini.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyoroti Gili Iyang di Kabupaten Sumenep. Pulau yang memiliki kadar oksigen terbaik di Indonesia itu dinilai layak dikembangkan sebagai salah satu destinasi pariwisata unggulan. 

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep, Mohamad Iksan mengatakan, daya tarik Gili Iyang mulai muncul setalah Lembaga Penelitian Antariksa Nasional (LAPAN) melakukan penelitian mengenai kualitas udara di pulau tersebut pada 2006. 

Hasil penelitian menyebutkan Gili Iyang memiliki konsentrasi oksigen rata-rata sebesar 20,9 persen dengan level explosif limit (LEL) 0,5 persen. Nilai kandungan tersebut berada satu tingkat di bawah kadar oksigen di Laut Mati, Yordania. 
Ketika dikaji ulang, hasilnya pun sama yakni oksigen di pulau tersebut antara 3,3 hingga 4,8 persen atau di atas normal. Tak heran jika Gili Iyang dijadikan destinasi wisata kesehatan. 

"Bukti autentiknya adalah banyak penduduk di sana yang berumur lebih 100 tahun," kata Iksan, Senin (4/4/2022). 

Iksan menjelaskan, secara geografis, Gili Iyang masuk wilayah Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep. Sejak hasil laporan LAPAN dipublikasikan, pulau yang dihuni kurang lebih 4.500 jiwa itu mulai menyedot kedatangan turis mancanegara. 

Pulau kecil di tengah 17.000 pulau di kawasan Nusantara itu didatangi banyak kalangan yang ingin menghirup oksigen di pulau tersebut. 

"Jadi sudah banyak wisatawan dari luar kota dan bahkan luar negeri yang datang ke Pulau Gili Iyang," kata dia. 

Iksan menjelaskan, untuk mencapai Pulau Oksigen itu wisatawan bisa menggunakan transportasi darat menuju Kabupaten Sumenep. Tiba di Sumenep, wisatawan melanjutkan perjalanan menuju Kecamatan Dungkek. 

Setelah sampai di Kecamatan Dungkek, wisatawan bisa menumpang taksi laut, sebutan masyarakat Dungkek untuk moda transportasi perahu kayu bermesin. 

Waktu tempuh menuju Gili Iyang sekitar 30-40 menit, tergantung kondisi cuaca dan tinggi gelombang. Ongkos taksi laut sebesar Rp 10.000 per orang untuk menumpang perahu berkapasitas antara 20-50 orang. 

Jarak antara Pelabuhan Dungkek dan Gili Iyang sekitar sembilan kilometer yang dipisahkan oleh Laut Jawa. 

Gili Iyang memiliki dua dermaga yaitu di Pantai Ropet, Desa Banraas, di ujung timur pulau yang dikhususkan bagi perahu nelayan. Satu lagi, dermaga penumpang di Desa Bancamara, di ujung barat pulau. 

"Setelah sampai di Gili Iyang, wisatawan akan disambut oleh pemandu wisata yang akan menemani berkeliling di Pulau itu dengan menggunakan motor," kata Iksan. 

Perbaikan Fasilitas Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Sumenep secara berkala akan memperbaiki sarana dan prasarana yang ada di Pulau Gili Iyang. 

Iksan mengatakan, aksesibilitas juga akan diperhatikan secara matang pada 2022. Tujuannya, lanjut dia, memudahkan para wisatawan berlibur ke Gili Iyang. 

"Tahun 2022 ini kita coba intervensi untuk dikembangkan," kata dia. Secara khusus, Pemkab Sumenep akan berkoordinasi dengan intansi terkait untuk kembali mengaktifkan penerbangan dari Surabaya ke Kabupaten Sumenep. 
Setelah sempat dihentikan selama pandemi Covid-19, penerbangan itu dinilai bisa menjadi daya pendukung untuk meningkatkan gairah wisata di Gili Iyang. 

"Selama dua tahun ini tidak ada penerbangan yang dari Surabaya menuju Sumenep, itu perintahnya sekaligus arahan Pak Menteri (Sandiaga Uno) agar bisa dibuka kembali jalur penerbangan tersebut," tuturnya. 

"Terus aksesibilitas jalan menuju ke Pulau Gili Iyang. Itu yang akan kita perhatikan juga," katanya. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berjanji mengembangkan destinasi wisata di Gili Iyang, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Pulau itu dinilai layak untuk menjadi salah satu destinasi unggulan di Jawa Timur. 

"Jadi ini mudah-mudahan pemerintah, kami dan Pak Bupati (Sumenep) bisa menghadirkan program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu untuk menjawab kebutuhan masyarakat," kata Sandiaga saat berkunjung ke Sumenep, Jumat (1/4/2022). 

Sandiaga menyebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan terus berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Sumenep untuk mengembangkan destinasi pariwisata di Gili Iyang. 

Salah satu yang akan dilakukan untuk mempercepat itu adalah membangun aksesibilitas di kawasan itu. Mulai dari penerbangan, hingga penyediaan home stay bagi wisatawan yang berkunjung. 

"Penerbangannya kita hidupkan, setelah itu kita konektivitasnya ke Gili Iyang, kita juga akan siapkan homestay-homestay," kata dia. 

Seluruh aksesibilitas, lanjut dia, juga didukung dengan sarana dan prasarana yang menunjang aktivitas olahraga di Gili Iyang. Dengan begitu, keindahan alam dan kadar oksigen yang ada di Gili Iyang bisa maksimal dinikmati wisatawan. "Jadi (ada) pariwisata berbasis olahraga juga," jelas Sandiaga. [**]

Terkini